Cerpen: Kelakuan Random Anak Sekolah

Kelakuan Random Anak Sekolah

Karya Meidina Fauziyyah


Kala itu masih SMP, dua anak perempuan bernama Aul dan Bunga mereka adalah teman satu kelas. Anak-anak ini punya kebiasaan yang random. Sekolah kami sangat disiplin dengan waktu dan peraturan. Sampai pakaian kami secara detail diperiksa satu persatu dari ujung kepala hingga kaki. Program yang diikuti sekolah ini pun sangat terdepan. saat itu ada literasi pagi yang diwajibkan setiap anak tidak boleh terlambat semenit pun, karena peraturannya jam 6 pagi kami harus sudah di sekolah. Sampai suatu hari Bunga terlambat masuk dan mendapat hukuman membersihkan wc sekolah. Tidak hanya itu, kegiatan ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan oleh kelas 7 yaitu pramuka. suatu hari Aul memiliki rencana untuk kabur dari kegiatan eskul terebut, Ia sampai memiliki strategi saat jam pulang sekolah berbunyi aul ikut pulang bersama kelas 9. Ia menyamar dan mengajak bunga, Sampai akhirnya kami berhasil kabur. Ada lagi yang paling mengejutkan, saat itu kami tidak diberikan informasi apapun tentang akan ada penyitaan handphone. Karena Aul dan Bunga tidak ingin HP nya disita dan diperiksa oleh guru. Akhirnya kami memutuskan untuk menitipkan HP itu di tempat orang berjualan yang berada di sekitar sekolah. Hal ini membuat kami cukup tak tenang karena HP tersebut takut dibawa kabur. Tetapi ternyata saat kami menitipkan HP itu kami pun terkejut, karena tidak hanya kami yang menitipkan tetapi hampir sebagian siswa memiliki pikiran yang sama. Kamipun terkejut, laci dari tukang dagang itu penuh dengan HP titipan siswa. 


Suatu hari, dihari rabu Aul memandang ke arah lapangan kala itu tim basket sedang latihan. Kamipun menontonnya dari jauh, suatu ketika hujan turun. Para pemain basket itu ada yang melipir dan ada yang melanjutkan permainannya. Aul pernah mengungkapkan bahwa dirinya naksir dengan laki-laki yang bernomor punggung 46. Dan ternyata orang itu sedang istirahat di samping lapangan, karena kami akan pulang kami melewati orang itu dan tim yang lainnya. Karena lantai licin sedang hujan aul pun terjatuh hingga badannya terpelenting kebelakang. Kejadian ini tak sadar ternyata berada di depan kerumunan anak tim basket tersebut. Bunga dan orang-orang sekitar terkejut dengan kejadian itu. Dan Bunga pun menolong Aul sambil menahan tawanya. Aul pun langsung bangun dari jatuhnya itu karena bukan sakit yang dia rasakan tetapi malu yang terasa. Dari kejadian itu Aul selalu berhati hati ketika berjalan apalagi berjalan dihadapan orang yang ia sukai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hindia-Belanda abad 18: karma dan cinta, dari sebuah novel Tanah Bangsawan.

Webtoon "Wee!!": Kisah Seru Karya Kreator Indonesia yang Menghibur dan Menginspirasi!

Webtoon 'Dedes': Petualangan Magis Gadis Bernama Dedes yang Menggemparkan Dunia Komik Digital