Komunitas Salihara Arts Center
![]() |
gambar 1.1 logo komunitas "Salihara Arts Center", diambil dari media sosial X |
Komunitas Salihara Arts Center merupakan komunitas yang bergerak di bidang seni. Komunitas ini menampilkan beragam kesenian terkini baik dari Indonesia maupun dunia yang bersifat pertunjukan dan edukasi.
Salihara Arts Center berawal dari sebuah komunitas yang bernama Komunitas Utan Kayu (KUK) yang merupakan organisasi budaya di Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur. KUK didirikan oleh sastrawan, intelektual, seniman, wartawan dan sebagian penanggung jawab majalah Tempo. KUK menyuarakan mengenai kebebasan berpikir dan berpendapat yang sulit didapatkan pada masa orde baru. Kemudian, pada tahun 1998 setelah orde baru runtuh KUK terus melakukan aktivitas menumbuhkan dan menyebarkan kekayaan artistik dan intelektual melalui pertunjukan kesenian, pameran, dan diskusi mengenai beragam topik. Pada 8 Agustus 2008, sejumlah pengurus KUK "pindah" ke Jalan Salihara, Pasar Minggu yang kemudian melahirkan "Salihara Arts Center".
Program Salihara Arts Center diantaranya yaitu:
1. Literature and Ideas Festival(LIFEs) Festival sastra dan gagasan internasional yang mengajak berinteraksi dengan penulis-penulis Indonesia dan dunia;
Mengusung tema seru yang selalu relevan, dan dapat memperluas perspektif terhadap suatu wacana dan masalah, serta memperkaya wawasan intelektual.
2.Seni Pertunjukan
-Helateater
Festival teater yang menampilkan grup-grup pilihan dari dalam negeri.
-Helatari
Festival tari yang menampilkan karya-karya terbaru koreografer dan penari dari dalam negeri.
3.Salihara Jazz Buzz
Konser jazz yang menyuguhkan warna baru yang eksploratif, cerdas dan segar dari musisi senior maupun muda. Yang selalu baru di Jazz Buzz adalah kolaborasi antar musisi yang biasanya berbeda instrumen dan musikalitas.
4.Edukasi
Pelatihan seni (kelas atau workshop) antara lain menulis, akting, menari, filsafat dan lain sebagainya untuk generasi muda dengan pengajar yang kompeten di bidang masing-masing.
Diskusi, ceramah, talk show mengenai seni, keilmuan, sosial, sejarah dan lain sebagainya yang selalu relevan dari berbagai sudut pandang.
5.Seni Rupa
Pameran seni rupa kontemporer dari dalam dan luar negeri yang terbuka pada kolaborasi kesejarahan seni dan budaya.
![]() |
gambar 1.2 podcast spotify Siniar Salihara |
Selain itu, Salihara Arts Center juga memiliki akun di sosial media yang bernama Siniar Salihara. Siniar salihara merupakan sebuah podcast ekslusif di dalam sebuah aplikasi musik Spotify. Siniar Salihara ini dibuat dengan tujuan memberi informasi kepada pendengar lewat pembahasan yang dikemas dengan cara yang lebih menarik dan mempermudah pendengar untuk memahami mengenai seni, sastra, budaya dan filsafat.
Siniar Salihara juga membahas mengenai tokoh-tokoh sastrawan bersama dengan karya-karya legendarisnya. Salah satu contoh judul podcastnya yaitu "Aku dan Chairil Anwar bersama Dewi Anggraeni" yang membahas mengenai banyak puisi yang diciptakan Chairil Anwar dengan judul yang berhubungan dengan laut, di antaranya puisi “Senja di Pelabuhan Kecil”, “Cintaku Jauh di Pulau”, dan “Kabar dari Laut”. Chairil seperti sedang menggambarkan bagaimana pengalamannya terhadap suasana laut. Apakah Chairil menuangkan pengalamannya terhadap laut pada puisinya? Dan bagaimana motif laut dari sisi Chairil? .
Didalam banyak podcastnya Siniar Salihara kerap mendatangkan tokoh-tokoh terkemuka sastrawan Indonesia yang ikut menjadi pembicara dalam membahas topik yang sedang disajikan.
Komunitas salihara cender Arts ini sangat cocok dengan orang-orang yang menyukai hal tentang seni dimana tidak hanya 1 seni saja tetapi mencakup semua seni dari mulai seni sastra sampai seni rupa, selain itu juga komunitas ini sangat mengikuti zaman yang dimana hingga membuat podcast di spotify
BalasHapus